PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Fakultas Teknik (FT) Universitas Islam Riau (UIR) berbangga dan bersyukur, akhir tahun 2023 bertambah Guru Besar yakni Prof Dr Eng Ir Muslim ST MT IPU. Ia adalah satu-satunya Profesor di bidang ilmu Teknik Perminyakan (TP) dan khusus bidang ilmu Enhanced Oil Recovery di luar Pulau Jawa hingga saat ini.
Prof Muslim kepada Riau Pos, baru-baru ini menuturkan, ia telah mengabdi sebagai dosen selama 20 tahun di Prodi Teknik Perminyakan (TP) dan kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik (FT) UIR. Anak Jati Melayu Putra dari Alm Darbi bin H Abdurrahman dan Hj Zainabun binti M Sidiq kelahiran Desa Dedap (Desa Mekar Delima) 44 tahun silam (Kabupaten Bengkalis dan saat ini menjadi Kabupaten Meranti). Tamatan Sekolah Dasar (SD Inpres) 016 Desa Dedap 1985-1991, 1991 SD 1994 sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTS YPPI) di Kabupaten Bengkalis. Kemudian masuk sekolah kejuruan STM Negeri 2 Kota Dumai (1994-1997). Selanjutnya 1997 kuliah di univeritas tertua di Provinsi Riau, yaitu UIR dan menyelesaikan studi sarjana pada tahun 2002 di Program Studi Teknik Perminyakan.
Lalu menjadi dosen di almamaternya sejak tahun 2003, tahun 2007-2009 tamat studi Magister di Teknik Geologi UPNVY Jogjakarta dan pada tahun 2012 -2016 mendapat beasiswa Studi S3 di Sejong University-Korea Selatan. Hal ini tidak lepas dari bantuan, dukungan dan rekomendasi Prof Ir Asep Kurnia Permadi ST MSc PhD IPU Dosen ITB sebagai Co Promotor S3 selama menjalani studi doktoral. Selama Studi S3 Prof Muslim mendapat didikan, bimbingan dan motivasi dari Prof Wisup Bae sebagai promotornya.
Ia menuturkan bahwa dirinya terus termotivasi setelah pulang ke Indonesia ada kalimat yang menjadi cambuk baginya yakni “Setiap prajurit harus punya cita-cita menjadi Jenderal”. Kalimat tersebut diucapkan oleh Prof Asep Kurnia Permadi dan menjadi motivasi baginya bahwa setiap dosen harus punya cita-cita menjadi Guru Besar. Selama studi S3, ia aktif belajar dan melakukan penelitian di laboratorium injeksi CO2 untuk meningkatkan produksi minyak (CO2 EOR). Sejak 2012 sd 2016, Prof Wisub Bae dan Prof Asep Kurnia Permadi mendapatkan funding dari pemerintah dan pihak industri Korea Selatan yang bekerja sama dengan salah satu perusahaan minyak di Indonesia untuk melakukan riset dan implementasi injeksi gas CO2 di lapangan minyak di Pulau Sumatera. Injeksi gas CO2 untuk EOR ini adalah yang pertama di Indonesia pada saat itu.
Sekarang ini, injeksi gas CO2 menjadi salah satu program yang digalakkan pemerintah dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) dalam rangka meningkatkan produksi minyak nasional khususnya pada lapangan tua (mature field). Selama studi S3 beliau didampingi istri tercinta Tasnimul Wahidah ST alumni Teknik Perminyakan UIR dan anak pertamanya Arinibirra.
Prof Muslim anak ke-5 dari 5 bersaudara ini aktif dalam mengurus jabatan fungsional sebagai dosen di UIR. Tahun 2016 atau selama masa studi S3 beliau mengurus Jabatan Fungsional Lektor. Setelah pulang ke Pekanbaru, beliau dipercayakan sebagai Kepala Labor Lumpur Pemboran dan Semen dan selanjutnya pada tahun 2018-2020 dipercayakan sebagai Ketua Program Studi Teknik Perminyakan. Selama menjabat sebagai kepala prodi, Prof Muslim juga mengusulkan Jabatan Fungsional Lektor Kepala (Associated Professor) dan SK diterbitkan pada 2019. Sejak pulang ke Riau, beliau aktif melakukan berbagai kegiatan riset, studi dan kerja sama dengan berbagai mitra di dalam negeri terkait CO2 EOR, Chemical EOR serta studi lainnya. Kerja sama ini khususnya beliau lakukan dengan BUMD SPR Langgak (sejak 2018-sampai saat ini). Mitra yang terlibat dalam studi tersebut di antaranya Sejong University (Korea Selatan), ITB, Universitas Teknologi Malaysia (UTM), Golden Engineering (Korea Selatan).
Selain aktif kegiatan di beberapa perusahaan minyak di Riau, Prof Muslim aktif membangun kerja sama dengan universitas di luar negeri seperti Sejong Univ (Korea Selatan), Kyushu Univ (Jepang), China Petroleum Beijing Univ (China), Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Teknologi Petronas, Asia Pasific Univ Technology, and Innovation, UiTM Perlis (Malaysia), Chulalongkorn Univ dan Chiang Mai Univ (Thailand), Ho Chi Minh Univ Technology (Vietnam), KAUST dan King Fadh Univ di Arab Saudi. Beberapa alumni Teknik Perminyakan UIR beliau kirim ke luar negeri untuk mendapatkan beasiswa penelitian maupun beasiswa S2/S3 dari kampus bersangkutan. Alumni yang telah difasilitasinya 1 orang S2 sekaligus S3 di Inha University (Korea Selatan), 1 orang S2 di UTP, 2 orang S2 di Chulalongkorn Univ (Thailand), 1 orang Penelitian Tugas Akhir di Kyushu Univ (Jepang) dan 1 orang di King Fadh Univ (Arab Saudi), 3 orang internship di Inha Univ (Korea), 6 orang studi 1 semester di Chulalongkorn Univ (Thailand), 4 orang Penelitian Tugas Akhir di Ho Chi Minh Univ di Vietnam. Dengan demikian ada 19 orang alumni dan mahasiswa yang beliau fasilitasi ke luar negeri baik melalui beasiswa/bantuan dari UIR, kampus di luar negeri tsb, sponsor dari oil company (PT. CPI/PT. PHR) dan sponsor lainnya.
Berbekal didikan dan pengalaman penelitian di Korea Selatan, Prof Muslim membangun networking dengan berbagai mitra di atas, hingga sampai tahun 2023 ini, menghasilkan 39 publikasi internasional (Journal dan Prosiding) yang terindeks Q1, Q2 dan Q3. Berbekal Publikasi di atas dan aktivitas Tri Dharma lainnya tahun 2023 gelar tertinggi di bidang akademik sebagai Guru Besar/Profesor beliau capai. SK Kemendikbudristek Nomor 61596/M/07/2023 Terhitung sejak 1 Oktober 2023 disahkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Proses Peningkatan Produksi Minyak Bumi (EOR).
Selain aktif dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Prof Muslim juga ikut berbagai kegiatan, misalnya sebagai konsultan dengan mengerjakan berbagai kegiatan di pemerintah daerah baik di tingkat kabupaten, provinsi dan BUMD. Menjadi salah juri kegiatan EOR Festival 2022 yang dilaksanakan oleh Lembaga Minyak Bumi dan Gas (Lemigas). Menginisiasi kerja sama dengan perusahaan software bidang Teknik Perminyakan seperti software simulasi CMG dari Canada dan software Interactive Petrophysic (IP) dari United Kingdom. Prestasi lainnya adalah mendapatkan hibah untuk Program World Class Professor (WCP) Tahun 2021 dan Hibah Visiting Researcher di BRIN Tahun 2022. Selain itu, Prof Muslim masih tetap belajar untuk mengikuti Program Studi Profesi Insinyur (PSPPI) di ITB Pada Tahun Ajaran 2022/2023 selama 1 semester di ITB, sehingga berhak mendapatkan gelar Profesi Insinyur (Ir), sambil mengikuti Program PSPPI Prof.
Muslim juga mengusulkan Insinyur Profesional (IP). Berbekal pengalaman melaksanakan dan mengelola kegiatan/project di dalam dan di luar kampus sejak tahun 2003 hingga 2023 ini beliau diamanahkan sebagai pemegang sertifikat Insinyur Profesional Utama (IPU), ini adalah level tertinggi untuk level Insinyur Profesional dan jumlah pemegang sertifikat IPU di Indonesia hingga saat ini sekitar 500 an orang dan untuk bidang ilmu Teknik perminyakan masih sangat terbatas jumlahnya.
Hal lain yang dapat menjadi pelajaran bagi dosen-dosen dari apa yang telah di jalani oleh Prof Muslim sebagai dosen diperguruan tinggi adalah jangan terlena dengan jabatan struktural.
Jabatan fungsional akan lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan institusi terutama dalam hal akreditasi. Sedangkan jabatan struktural akan habis pada masanya. Selagi masih muda, ada peluang/kesempatan untuk S3 baik dalam maupun di luar negeri agar segera diambil peluang tersebut dan jangan ditunda dengan berbagai alasan.
Selain itu, Prof Muslim telah menunjukkan bahwa jabatan struktural tidak menjadi hambatan dalam mendapatkan jabatan fungsional tertinggi seperti yang diperolehnya. Saat menjadi kepala prodi jabatan fungsional Lektor Kepala dicapainya dan ketika menduduki posisi sebagai Dekan beliau mencapai gelar Guru Besar yang diperolehnya hanya 4 tahun sejak Jabatan Lektor Kepala Tahun 2019 yang lalu. Semoga apa yang telah dicapai dan yang dilakukan Prof Muslim dalam mencapai gelar akademik tertinggi ini menjadi motivasi bagi semua pihak dan khususnya bagi para dosen yang memilih profesi sebagai pendidik dan pengajar tentunya dengan berbagai dinamika yang dijalaninya.(nto/c)